Sekelompok Remaja Serang Siswa SMK Negeri 3 Batam Pakai Senjata Tajam
Oleh : Gabriel P. Sara
Kamis | 20-08-2015 | 18:13 WIB
sajam.JPG
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah siswa klas XI dan XII SMK Negeri 3 Batam yang terletak di Tanjungpiayu, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Seibeduk diserang sekelompok remaja tak dikenal (OTK) dengan menggunakan senjata tajam berupa parang di kawasan Perumahan GMP, Tanjungpiayu, Kamis (20/8/2015) sekitar pukul 13.30 WIB.

Informasi dari salah satu warga yang berjualan di kawasan tersebut mengatakan, sekitar pukul 13.30 WIB, tiba-tiba datang sekelompok remaja yang tidak mengenakan seragam sekolah sebanyak empat orang langsung cegat dan menyerang siswa SMK Negeri 3 Batam yang pada saat itu hendak pulang sekolah.

"Kaget saja tadi, anak-anak itu (siswa SMK Negeri 3 Batam) pulang sekolah. Tiba-tiba datang empat orang remaja. Mareka berpakaian bebas. Langsung cegat dan serang anak sekolah itu. Remaja yang tak pakai seragam itu bawa parang panjang-panjang. Tak lama, datang lagi sekitar tiga orang remaja itu, menyerang anak sekolah itu juga," kata warga yang namanya enggan dipublikasikan ini.

Lanjutnya, warga sekitar yang mendengar keributan bentrokan antara remaja tak dikenal dan siswa SMK Negeri 3 Batam itu, langsung berbondong-bondong mencegah aksi tawuran tersebut.

"Warga juga langsung lapor ke Polisi kalau ada bentrokan di sini tadi. Tak lama, polisi datang dan yang saya lihat, ada beberapa remaja yang bawa parang itu sudah ditangkap," kata warga lainnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Batam, Henra Debeny mengatakan dirinya langsung memerintahkan beberapa guru beserta sekuriti sekolah untuk melihat dan membubarkan bentrokan tersebut.

"Mengenai motif penyerangan, kami belum tahu," jelas Henra di ruangannya sambil menyebut pelaku penyerangan sudah diamankan polisi.

Sementara itu, sumber dari salah satu anggota kepolisian Polsek Seibeduk mengatakan, terjadinya bentrok antara sekelompok remaja dan siswa SMK Negeri 3 Batam itu berawal permasalahan antara sesama siswa di sekolah tersebut.

Namun, karena salah satu siswa yang tak diterima dengan permasalahan yang terjadi pada pagi hari di dalam sekolah. Kemudian dia melaporkan kejadian itu ke rekan-rekannya yang tak yang ada di luar.

"Masalah awal itu antara sesama siswa di sekolah itu. Dan kejadian itu pagi hari saat di lingkungan sekolah. Kemudian salah satu siswa itu melapor ke teman-temannya yang tak sekolah yang ada luar sana. Jadi, teman-teman yang ga sekolah ini tunggu di depan gareja dan terjadi tawuran di sana. Tapi, sebagian sudah di amankan dan kita juga sudah mintai keterangan," jelas sumber di kepolisian.

Editor: Dodo