Sebanyak 18.490 Anak Usia 8-15 Tahun di Tanjungpinang Belum Divaksin MR
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 26-09-2018 | 20:06 WIB
rustam-kadinkes-tpi.jpg
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakana, dari 56.031 jumlah anak usia 5-15 tahun yang harus mendapatkan vaksin Measle-Rubella (MR), hingga saat ini baru 37.541 orang anak yang divaksin MR, sedangkan 37.541 anak terus diimbau untuk segera divaksin.

"Dari 56,031 orang balita usia 8 hingga 15 tahun di Kota Tanjungpinang sekitar 67 persen atau 37.541 anak yang sudah mendapatkan vaksinasi Rubella, sedangkan sisanya akan terus kita imbau untuk segera divaksin," kata Rustam di Tanjungpinang, Rabu (26/9/2018).

Rustam juga mengatakana, kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan dan paramedis di lapangan, disebabkan adanya salah pengertian yang mengakibatakan keragu-raguan dari orangtua, atas fatwah haram MUI sebelumnya, kendati pada Fatwah lanjutan, MUI sudah sudah mengimbau bahwa pemberiaan vaksinasi RM dengan alasan kesehatan adalah mubah.

"MUI melalui fatwahnya juga sudah membolehkan dan bahkan ikut mensukseskan pelaksanaan vaksim MR, atas kondisi visus MR sangat berbahaya bagai anak, yang dapat menyebar melalui udara, menimbulkan kecacatan dan dampak kesehatan balita saat perkembangan. Karena saat ini belum ada alternatif tindakan lain kecuali vaksin maka pemerintah memutusakan untuk menggunakan vaksin MR," jelas Rustam.

Di Tanjungpinang, tambah Rustam, saat ini terdapat 12 anak balitas usia 5-15 tahun yang pisitif Rubella. Hal itu diketahui, atas kondisi dan tanda ruam kemerahan serta demam yang dialami anak.

"Atas kondisi dan kejadiaan itu, selanjutnya Tim Medis Kota Tanjungpinang melakukan pengujian, dengan mengambil sedian sample darah si anak, lalau mengirimkanya ke Laboratorium Kementeriaan Kesehatan di Jakarta. Dan dari 36 sampel sedian darah yang dikirim, 12 di ataranya positif Rubella," kata Rustam.

Hal yang sama, juga dapat terjadi pada ibu hamil yang terndikasi dari keguguran hingga 4 kali akibat terjangkit visur MR. Sedangkan pada anak balita yang sudah lahir terindikasi terjangkt virus Rubela akan menyebebkan pertumbuhan fisik yang tidak bagus, kerusakan pada pendengaran (penedengaranya terganggu) bahakan menyebabkan katarak.

Guna menghindari bertambahnya kejadiaan tersebut pada anak-anak di Tanjungpinang, kata Rustam, pihaknya terus melakukan kampanye dan sosialisasi atas dampak yang ditimbulkan visrus MR tersebut pada masyarakat, melalui kampanye dengan menggandeng RT dan RW, kelurahan, kecamatan, Dinas Pendidikan serta IDI bahakan Gubernur melalui mantan penderita Rubella juga dihadrikan.

Demikian juga pendirian rumah Rubella serta forum-forum RT dan RW, Posyandu dan Puskesmas, bahkan ke sekolah-sekolah yang ada di Tanjungpinang. "Dengan harapan, ada kesadaran orangtua, untuk membawa dan memvaksinasi MR anaknya," pungkasnya.

Editor: Gokli