Kalapas Kelas IIA Barelang Tegaskan Tak Ada Pegawainya yang Nakal
Oleh : CR-1
Selasa | 25-09-2018 | 17:52 WIB
kapalas-batam.jpg
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Barelang Batam, Surianto. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Barelang Batam, Surianto akan berlakukan tindakan tegas jika ada pegawainya yang terbukti menyalahgunakan wewenang, Selasa (25/09/2018).

 

Demikian ungkap Surianto yang menyatakan akan berlakukan tindakan tegas terhadap pegawainya yang kedapatan main mata dengan pengedar narkoba. Baginya lapas adalah tempat membina bukan tempat berkembangnya kejahatan apa lagi peredaran obat-obat terlarang.

Lebih lanjutnya Surianto menegaskan bahwa untuk petugas lembaga pemasyarakatan (LP) Barelang, Batam sejauh ini semuanya masih aman terkendali. Prosedur tetap masih diberlakukan seperti pemeriksaan dan penggeledahan bagi siapapun yang masuk ke area LP. Begitu juga Koordinasi dan komunikasi juga akan terus dibangun dengan semua pihak terkait, baik pengunjung maupun pegawai lapas sendiri.

"Prosedurnya sudah diatur dalam Standart Operational Prosedure (SOP). Ada banyak SOP yang kita berlakukan mulai dari penerimaan hingga pembebasan," ujarnya.

Supriyanto melanjutkan, ada 4 hal yg terus saya lakukan guna mencegah gembong narkoba menguasai LP ini.

"Empat hal tersebut di antaranya seperti tidak melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam penyelesaian kegiatan yang non bajeter. Terus memaksimalkan pasar yang ada dengan perspektif micro ekonomi. Memastikan petugas yang masuk bertugas dalam keadaan bahagia, terakhir jelasnya bersikap pasrah dan mengendalikan semuanya kepada Allah SWT atas hasil dari tiga tindakan sebelumnya," ucap Suriyanto.

Untuk pasar sendiri Supriyanto menjelaskan, ada 1346 WBP hari ini yang nongkrong di LP kelas IIA, Barelang. Batam. Mereka semua pasti memiliki kebutuhan pokok dan juga dibekali skill masing-masing.

"Itu yang kami maksimalkan pengelolaanya sampai sekarang, melalui lembaga koperasi LP. Agar lebih profesional, unit pertokoannya kami lelangkan kepada pihak ketiga. Hasilnya setiap bulan pihak ketiga memberikan tali kasih sebesar Rp 100 juta dan bantuan operasional Rp 10 jujta, total Rp 140 juta per bulan," paparnya.

Untuk pembinaan sendiri Kalapas Suriyanto menjelaskan, ada dua pembinaan yang masih mereka terapkan sejauh ini, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

"Untuk kepribadian sendiri arahnya menuju life skill. Misalnya pembuatan roti, tempe, laundry, las, pertukangan, bercocok tanam, budidaya ikan air tawar, cuci mobil dan motor (doorsmeer)," ujar Suriyanto.

Editor: Dardani