Menteri Senior Singapura Jawab 'Tantangan' Asisten Gubernur Kepri
Oleh : Saibansah
Kamis | 16-08-2018 | 08:04 WIB
hut-singapura2.jpg
Kemeriahan suasana malam Peringatan Hari Kemerdekaan Singapura ke-53 di Batam. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Senior Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Singapura, Mohamad Maliki Osman menjawab "tantangan" Asisten Gubernur Kepri, Syamsul Bahrum pada malam Peringatan Hari Kemerdekaan Singapura ke-53 di Hotel Swiss-Bell Harbourbay Batam, Selasa (15/8/2018).

Pada malam itu, Syamsul Bahrum yang mewakili Gubernur Kepri "menantang" agar Mohamad Maliki Osman menjawab pantun yang disampaikannya di podium. Menjawab itu, Mohamad Maliki Osman yang fasih berbahasa Indonesia itu, melontarkan pantun berikut, "Lautan Kepri biru airnya. Pulaunya indah tiada tara. Kepri Singapura sahabat lama. Melangkah maju bersama-sama".

Suasana malam bahagia memperingati kemerdekaan Singapura ke-53 malam itu cair, hangat dan penuh suasana persahabatan. Tampak hadir Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Walikota Batam, H. Amsakar Achmad, Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kota Batam, Jadi Rajagukguk dan sejumlah pejabat dan pengusaha lain.

"Pertukaran dan interaksi sering dilakukan antara Singapura dan Batam. Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Walikota Batam, Pak Rudi di Singapura di sela-sela World Cities Summit pada bulan Juli tahun ini. Di bulan Maret 2018, Menteri Luar Negeri Dr Vivian Balakrishnan mengunjungi Batam untuk membuka secara resmi Nongsa Digital Park dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Ibu Retno Marsudi," tutur Mohamad Maliki Osman.

Pada kesempatan itu, Menteri Senior Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Singapura itu menyinggung kemitraan antara Singapura dan Kepri telah berjalan lama dan positif. "Di tahun 2017, kita merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Singapura dan Indonesia. Singapura meningkatkan Konsulatnya di Batam dan Medan menjadi Konsulat Jenderal pada Agustus 2017. Hal tersebut merupakan refleksi keinginan Singapura untuk memperdalam hubungannya dengan Indonesia," paparnya.

Singapura adalah investor kumulatif terbesar di Kepri. Hingga September 2017, total investasi Singapura telah mencapai USD 1,93 milyar, dimana USD 1,2 milyar ada di Batam. Ada banyak sinergi antara Singapura dan KEPRI di sektor pariwisata. Dari bulan Januari ke Mei 2018, Singapura menyumbang 45 persen kunjungan turis ke Kepri.

Selain itu, lanjut Mohamad Maliki Osman, Singapura dan Batam juga bekerja bersama untuk memfasilitasi konektifitas yang lebih baik sehingga para turis asing di Singapura juga bisa berkunjung ke Batam dan Kepri. Sebagai contoh, Genting Cruise Line beberapa waktu lalu meluncurkan Kapal Pesiar Dream dengan rencana perjalanan ke Bintan, dimana perlayaran perdananya di bulan Juli 2018.

"Saya juga turut gembira mendengar ekonomi Kepri membaik. Pada semester pertama di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,49 persen. Terlepas dari pencapaiannya, kami tahu Batam memiliki potensi untuk melakukan lebih baik lagi," ungkap Mohamad Maliki Osman.

Nongsa Digital Park atau NDP bisa menjadi contoh "jembatan digital". Sejak diluncurkan tiga bulan lalu di bulan Maret 2018 dimana hanya 20 perusahaan awalnya, kini NDP berkembang menjadi lebih dari 50 perusahaan, dengan 57 pekerja dan 47 lowongan pekerjaan potensial di bulan Juni 2018.

Hal tersebut merupakan contoh hubungan saling menguntungkan dan penciptaan pekerjaan untuk masyarakat KEPRI dan Batam. Sebagai tambahan, ada rencana untuk mengembangkan "Train-the-Trainers Programme" atau program pelatihan untuk para trainer guna menambah ekosistem start-up.

"Ada juga hubungan dekat antara para pejabat pemerintah dan masyarakatnya. Saya mengerti jika kolega-kolega saya dari Agri-Food & Veterinary Authority (AVA) dan Immigration and Checkpoints Authority (ICA) bersama kita hari ini," kata Mohamad Maliki Osman mengakhiri pidatonya.

Editor: Dardani