Ini Alasan Ustadz Somad Tak Hadiri Deklarasi Pencapresan Prabowo
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 10-08-2018 | 12:04 WIB
uas-di-lingga1.jpg
Ustadz Abdul Somad saat tiba di Lingga. (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak menghadiri deklarasi pencapresan Prabowo Subianto pada Kamis (9/8) malam. Alasannya, sejak hari ini, Kamis (9/8/2018), hingga Ahad (12/8/2018) nanti, dia beraktivitas dakwah di sejumlah lokasi di Batam, Kepulauan Riau.

Jadwalnya cukup padat. Sebagai contoh, pada Kamis malam hari, mubaligh yang lahir di Asahan, Sumatra Utara, itu sedang berada di kompleks Kantor BP, Jalan Sei Harapan, Batam. Dia berceramah usai shalat isya berjamaah di sana.

"Jumat, 10 Agustus 2018, ada agenda. Subuh di Masjid Al Iman Tiban Mec Dermot, khutbah Jumat di Masjid Jabal Arafah, ashar di Masjid Al Munawarah Anggrek Sari, isya (mengisi) tabligh akbar di Lapangan Bola Bengkong Sadai," jelas Ustaz Abdul Somad dalam pesan singkatnya, Kamis (9/8/2018) malam.

Nama pendakwah tersebut sempat santer direkomendasikan sebagai calon wakil presiden RI oleh Ijtima GNPF Ulama sejak pekan lalu. Namun, akhirnya UAS menolak maju di Pilpres 2019.

Seperti diketahui, calon presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai pendampingnya untuk maju pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden (Cawapres) diungkapkan langsung Prabowo Subianto dalam konfrensi pers di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

"Untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk merebut 2019-2024 adalah sebagian kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua adalah suatu kepercayaan yang sangat besar," ujar Prabowo.

"Kami sebagai anak bangsa sebagai insan hamba Tuhan akan memohon kekuatan dari yang maha kuasa Allah subhanahu ta'ala agar tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua ini," katanya menambahkan.

Menurut Prabowo, koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra, PAN, dan PKS telah terbentuk secara de facto, bukan dibentuk dua atau lima hari yang lalu. Koalisi itu, kata dia, bermula dari tanggung jawab bersama sejak bersama-sama menghadapi berbagai masalah yang pelik terutama dalam Pilkada Gubernur DKI 2017 lalu. Adanya koalisi tersebut memastikan Partai Demokrat tidak bergabung untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sumber: Republika
Editor: Dardani