Nurdin Minta Masyarakat Jangan Terperangkap Politik Pecah Belah Jelang 2019
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 22-07-2018 | 16:32 WIB
Nurdin_perti.jpg
Gubetrnur Kepri Nurdin Basirun saat menghadiri Rakerda Perti Kepri di Aula Hotel PIH Batam (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Tarbiyah (Perti) Kepulaun Riau (Kepri) di Aula Hotel PIH Batam, serta Halal bi Halal Yayasan Ar Rouf Batam di Pendopo Jogokali Ar Rouf Batam di Komplek Griya Pratama Batu Aji Batam.

Nurdin meminta semua pihak tidak terperangkap dalam arena adu domba dan pilitik pecah belah menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Nurdin, pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan, harus memperkuat masyarakat untuk mendorong bangsa dan negara, serta Provinsi Kepri agar semakin maju.

"Di antara satu kelompok masyarakat tertentu, ada perbedaan partai politik. Barangkali hal ini akan menyebabkan munculnya perbedaan dukungan. Boleh berbeda-beda, tapi jangan terpecah belah,"kata Nurdin dalam Rapat Kerja Daerah Persatuan Tarbiyah (Perti) Kepri di Aula Hotel PIH, Batam, Sabtu (21/7/2018).

Pada kesempatan itu, Nurdin juga mengatakan, hingga saat ini masih selalu muncul gangguan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gangguan itu kadang didukung dengan kemajuan teknologi yang disalahgunakan.

"Oleh karena itu, Kita jangan sampai terperangkap dalam arena adu domba,"kata Nurdin.

Disisi lain, Nurdin juga mengatakan, selalu ada kejahatan untuk mempengaruhi generasi muda, hingga generasi muda harus dibentengi dengan iman dan Ilmu agama.Dengan Rakerda Persatuan Tarbiyah, Nurdin berharap akan bermanfaat pada generasi muda dan bangsa Indonesia.

Sementara saat menghadiri Halal bi Halal Yayasan Ar Rouf Batam di Pendopo Jogokali Ar Rouf Batam di Komplek Griya Pratama Batu Aji Batam, Nurdin mengatakan pembangunan tidak ada kata berhenti.

Selalu ada ada aktivitas fisik yang dibangun.Namun yang terpenting terus membangun karakter, mental dan spritual generasi penerus yang baik.

"Kita harus berani mempersiapkan regenerasi. Mempersiapkan kepemimpinan yang membangun umat,"katanya.

Tentang pembangunan, Nurdin menambahakan, gedung-gedung tinggi selalu terbangun. Jalan dan jembatan selalu dibangun. Yang paling penting adalah terus mempertebal keimanan.

Untuk hal ini, kata Nurdin, tak mungkin pemerintah sendiri. Semua elemen keagamaan harus berperan aktif. Nurdin berterima kasih kepada masyarakat dan lembaga yang sudah mengisi peran itu.

Apalagi kini, ketika kemajuan zaman dan modernisasi bergerak cepat, pembangunan keagamaan harus memanfaatkan kecepatan tersebut untuk menebar kebaikan. Karena, kata Nurdin, tantangan selalu ada di segala sisi.

Tak hanya kemajuan teknologi, paham-paham radikal terus menyebar. Upaya mengadu domba selalu muncul. Selalu ada yang ingin memecah belah masyarakat negeri ini.

"Kalau tidak kita bentengi akan bahaya. Kalau tak dibentengi dengan agama akan rontok,"kata Nurdin.

Menurut Nurdin kalau generasi Kepri tidak diperkuat dengan pembangunan mental dan spritual akan berbahaya. Ancaman yang merusak generasi bangsa terus bermunculan, seperti narkoba dan paham-paham yang memecah belah bangsa.

Editor: Surya