Tak Datang saat Kebakaran Warung Kelontong di Bintim, Petugas Damkar Terancam Sanksi
Oleh : Syajarul Rusydy
Jum\'at | 22-06-2018 | 16:32 WIB
kabakaran-bintan-21.jpg
Warga dan polisi bergotong-royong memadamkan api. (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketidakhadiran petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) saat terbakarnya warung kelontong di Barek Motor Kelurahan Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur sungguh ironis.

Bupati Bintan Apri Sujadi yang dikonfirmasi tentang lalainya petugas damkar tersebut tampak kaget. Ia berjanji akan segera memanggil dan memberikan saknsi agar kejadian seperti ini tidak di terulang lagi.

"Masak iya, gak ada damkar yang datang?. Kita bakal panggil nanti mereka, kita berikan sanksi agar tidak mengulang lagi peristiwa yang sama," sebut Apri saat ditemui di Kijang, Jumat (22/6/2018).

Sementara, Kepala UPT Damkar Bintim, Togar mengatakan saat peritiwa kebaran itu sudah berulang kali menghubungi anggotanya yang piket saat itu, terdiri dari dua orang PNS dan satu honorer. Namun tidak ada jawaban.

"Kita telepon gak diangkat-angkat, baik itu telepon kantor maupun telpon dari peribadi," sebut Togar.

Diberitakan sebelumnya, Meski mobil pemadam kebakaran (Damkar) Bintan, tidak datang saat api melalap warung kelongtong di Jalan Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), Kamis (21/6/2018) sekitar pukul 03.00 WIB. Namun warga dan anggota Polsek Bintim, berhasil menjinakan api yang sudah menghanguskan warung tersebut.

Salah seorang warga, Iman mengatakan, saat api melalap warung kelongtong, tidak ada mobil damkar dari Bintan maupun Bintim, yang ikut menolong. Namun, berkat karjasama warga dan anggota Polsek Bintim, api mampu di jinakkan, selama sekitar satu jam lamanya.

"Selama api membakar warung itu, gak ada satupun mobil pemadang yang datang. Kita yang sama pak polisi yang matikan. Dengangan menggunakan ember, untuk mengangkat airnya," sebut Iman saat ditemui BATAMTODAY.COM di Kijang, Kamis (21/6/2018).

Iman tak tahu mengapa mobil Damkar tidak datang. Apalagi, ditengah tengah masyarakat yang terkena musibah, Iman tidak mengetahui pasti. "Oh, kalau alasan mereka gak datang saya gak tau, coba aja tanya langsung," sebut Iman.

Editor: Yudha