Tak Perlu Impor Sayur dan Buah

Batam Miliki Potensi Kembangkan Destinasi Agrowisata
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 22-05-2018 | 15:17 WIB
moeldoko-bp13.jpg
Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (dua dari kiri) dan Deputi IV BP Batam, Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya Eko Budi Soepriyatno (tiga dari kiri) saat konfrensi pers di ruang marketing centre BP Batam. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Umum Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI), Jenderal TNI (purn) Moeldoko menyatakan Batam masih memiliki potensi wisata lainnya yakni pengembangan lokasi agrowisata, seperti yang dimiliki oleh beberapa provinsi lainnya di Indonesia.

"Tadi sebelum ini saya sempat menikmati adanya presentasi yang menarik, dari teman - teman BP Batam mengenai lahan 116 Hektare yang berada di kawasan Tanjungriau. Dari presentasi tersebut, saya rasa Batam bisa kembangkan potensi agrowisata untuk menyokong sektor pariwisata disini," tuturnya.

Tanjungriau Fisherism yang saat ini dikembangkan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam, dinilai layak menjadi lokasi agrowisata dan akan menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Moeldoko mengatakan Tanjungriau Fisherism harus dikelola dengan baik sehingga nantinya dapat menjadi objek wisata baru.

Namun lanjut Moeldoko yang harus diperhatikan dalam membangun agrowisata adalah kondisi tanah, ketersedian air, budaya dan prilaku petaninya. "Kendala yang dimiliki Batam dalam melakukan hal ini adalah potensi tanahnya yang mengandung mineral yang sangat tinggi, disini kita perlu perencanaan yang matang untuk melakukan hal ini," lanjutnya.

Diharapkan dengan aktivitas agrowisata di Tanjungriau Fisherism, dapat menahan para wisatawan yang awalnya hanya ingin berkunjung ke Kota Batam dua hari, menambah waktu tinggalnya menjadi lebih lama.

"Saya pikir harus ada entertain yang lain dan beda karena pendatang (wisawatan mancanegara) terutama anak-anak dari Singapura tidak pernah melihat atau memberi makan kambing dan itu akan menjadi new destination," ujarnya.

Selain itu, selaku Ketua HKTI ia juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan. Pemerintah Kepulauan Riau, mulai dapat mengurangi untuk import produk pangan terutama sayur dan buah.

"Hal ini saya lontarkan mengingat bahwa HKTI saat ini sedang mengembangkan wilayah pertanian di wilayah Lingga. Ternyata disana memiliki potensi yang sangat bagus dalam mengembangkan pertanian, cuma terkendala dari culture masyarakat yang tidak terbiasa untuk melakukan budidaya," paparnya.

Moeldoko memperkirakan bahwa dalam kurun waktu empat tahun kedepan, Lingga sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri untuk buah - buahan. Disusul dengan pemenuhan kebutuhan sayur - sayuran yang akan disuport oleh Kabupaten Lingga.

"Jadi nanti kemungkinan Batam bisa mengambil kesempatan itu lagi, dimana nanti disini bisa saja dibuat industri pengolahan buah ataupun sayur untuk dapat dieksport kembali," kata Moeldoko.

Sebelumnya Deputi 4 BP Batam, Mayjen TNI Eko Budi Soepriyanto, mengatakan di Tanjungriau Fisherism nantinya akan dibangun labirin sebagai salah satu atraksi untuk para pengunjung.

Selain itu, kata Eko, ada beberapa atraksi lain yang ditawarkan di lokasi wisata tersebut yaitu kolam refleksi, kolam menangkap ikan, kolam perang bantal, area pancing anak-anak, mini wall climbing dan lapak sayur serta buah.

"Nanti juga ada souvenir khas agro dan perikanan, festival ikan hias, aneka perlombaan anak-anak dan lainnya," jelas Eko.

Editor: Yudha