Dorong Koperasi untuk Kelola Hasil Budidaya Laut

Kosgoro 1957 Kepri Segera Lahirkan Badan Usaha Ekonomi Kerakyatan
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 21-04-2018 | 18:17 WIB
musda-kosgoro-kepri.jpg
Musyawarah Kerja Daerah Kosgoro 1957 Provinsi Kepri, yang digelar di Travelogde Hotel, Sabtu (21/04/2018) (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengurus Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Kepulauan Riau menyatakan akan segera membangun badan usaha untuk pembentukan koperasi yang berada di bawah naungan Kosgoro 1957 Kepulauan Riau.

Hal ini menjadi salah satu agenda utama dalam Musyawarah Kerja Daerah Kosgoro 1957 Provinsi Kepri, yang digelar di Travelogde Hotel, Batam, Sabtu (21/04/2018).

"Seluruh agenda yang dilaksanakan hari ini merupakan implementasi dan arahan dari Kosgoro Pusat. Selain itu, musyawarah daerah ini juga merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Daerah yang dilaksanakan tahun lalu," ujar Ketua Koperasi Kosgoro 1957 Pusat, Tengku M Nurhafidz.

Tengku menjelaskan, salah satu agenda rapat pimpinan yang dilakukan di Jakarta adalah pengembalian identitas awal Kosgoro sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.

"Sekarang mindset berpikir masyarakat kalo melihat Kosgoro pasti identik dengan politik, di mana kami sebagai salah satu bagian dari Partai Golkar. Padahal sebenarnya dari awal terbentuk, Kosgoro ini merupakan Koperasi yang juga berfungsi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia," lanjutnya.

Adanya musyawarah daerah yang dilaksanakan ini, juga dinyatakan tidak semata-mata karena akan mendekati Pemilu 2019. Melainkan adalah implentasi dari rencana kerja yang telah disusun oleh para pengurus Kosgoro 1957.

"Kepulauan Riau sendiri merupakan salah satu pioner untuk pembentukan koperasi yang dinaungi oleh Kosgoro 1957. Selain letaknya yang strategis, Kepri sendiri juga sebenarnya masih memiliki potensi yang sangat besar di bidang sumber daya alam. Di mana salah satunya pasir laut. Adanya hal ini tentu akan menguntungkan pihak pemerintah dan masyarakat," paparnya.

Hal ini dinyatakannya, melihat adanya peluang yang dimiliki oleh Kepri sebagai suplier dalam pertambangan pasir laut. Di mana saat ini, Tengku menjelaskan bahwa sebagian besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Sumatra Utara, sangat membutuhkan suplai pasir laut dalam proses reklamasi.

Di waktu yang sama, Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Kepri, Sudirman, menyatakan, dalam melakukan hal ini maka rencana jangka pendek yang sudah diputuskan adalah pembentukan badan usaha sebagai cikal bakal pembentukan Koperasi.

"Yang harus dikejar terlebih dahulu adalah pembentukan badannya dulu, karena apabila nanti ini terwujud maka PAD ke Provinsi sendiri tentu akan mengalami peningkatan yang signifikan," ucapnya.

Tidak hanya itu, pihaknya mengaku akan melakukan beberapa perubahan dalam memperkenalkan Kosgoro 1957 ke masyatakat Kepulauan Riau. Di antaranya adalah mendorong pembentukan organisasi yang berada di bawah naungan Kosgoro, mulai dari pembentukan organisasi pemuda, mahasiswa, serta pengusaha.

Bahkan Sudirman juga menambahkan, adanya pembentukan koperasi di bawah naungan Kosgoro, tidak hanya akan berfokus kepada sektor perekonomian makro, namun juga akan menyasar sektor ekonomi mikro dan UMKM.

"Salah satunya seperti yang akan kami lakukan di Kabupaten Anambas, kita tahu sendiri bagaimana sangat berpotensinya hasil laut di Anambas. Kita akan dorong untuk pembentukan unit kerja, yang akan melibatkan ibu-ibu dalam hasil pengolahan hasil laut seperti bakso ikan dan nudget. Kalo ternyata sangat berkembang salah satu keunggulannya adalah kita tidak perlu lagi impor bahkan kalo bisa kita ekspor itu hasil olahan dari Anambas," kata Sudirman.

Masalah pengembangan sektor pariwisata di Kepulauan Riau, juga menjadi salah satu topik pembahasan yang dibahas dalam Musyawarah Daerah Kosgoro 1957 Kepri. "Untuk mendorong peningkatan PAD di sektor pariwisata di Kepri ini, kami akan lakukan pembentukan sektor khusus yang menangani ekonomi kreatif. Untuk hal ini kami akan mulai menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah," tutupnya.

Editor: Udin