Harus Bayar Biaya Rp 3 Juta Lebih

Ratusan TKI Ini Bertarung Nyawa untuk Pulang ke Kampung Halaman
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 19-04-2018 | 18:40 WIB
TKI-terpung-di-tengah-laut1.jpg
Para TKI yang sempat mengapung di tengah laut karena kapal speedboat yang dinaiki kehabisan BBM saat di dermaga Batuampar (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para TKI ilegal yang menggunakan jasa kapal speedboat dan mengapung di tengah laut karena kehabisan bahan bakar, mengeluarkan ongkos cukup besar agar bisa pulang ke kampung halamannya.

Masing-masing TKI mengeluarkan biaya yang bervariatif, tergantung daerah yang akan dituju.

Seperti salah satu TKI ini, Basuki, yang harus pulang ke Kabupaten Cilacap, harus membayar sebesar 1100 Ringgit Malaysia, atau senilai Rp3,3 juta.

Biaya itu, untuk proses kepulangan mulai dari ongkos kapal menuju Batam dan dilanjutkan naik pesawat menuju kampung halaman.

"Kami membayar beragam. Kalau saya harus bayar seribu seratus ringgit hingga sampai ke kampung halaman," ungkap Basuki, Kamis (19/4/2018).

Dilanjutkan, semua TKI harus membayar terlebih dahulu semuanya pada tekong dan kemudian menunggu jadwal diberangkatkan.

Sebelumnya, para TKI yang sempat mengapung di tengah laut karena kapal speedboat yang dinaiki kehabisan bahan bakar mimyak (BBM), merasa lega.

Pasalnya, saat ini mereka sudah berhasil diselamatkan KP Baladewa meskipun harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dipulangkan.

Diakui salah satu TKI, Basuki, yang ingin pulang ke kampung halamannya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sempat panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

Saat bahan bakar habis, posisi kapal berada di tengah laut dengan kondisi gelap gulita selitar pukul 03.00 WIB. Para penumpang yang lain juga mengalami hal yang sama. Meskipun kapal tidak tenggelam, namun tidak ada upaya yang bisa dilakukan dan kapal hanya mengapung mengikuti arus.

Editor: Udin