Kemenko Tetapkan Tanjung Sauh KEK Kedua di Kepri
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 18-04-2018 | 17:28 WIB
john-kennedy31.jpg
Bos Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Perekonomian sepakat menetapkan Tanjung Sauh sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang pertama di Batam, setelah Galang-Batang, Bintan.

Demikian ungkap Bos Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang, saat ditemui di Hotel Best Western Premier Panbil, Rabu (18/04/2018).

"Tanjung Sauh menjadi KEK nomor dua setelah Galang-Batang (Bintan) yang disepakati oleh Menko. Mudah-mudahan sebelum Juli sudah bisa dikeluarkan," ujar Kennedy.

Kennedy menjelaskan, sejauh ini, baru Tanjung Sauh yang selangkah lebih maju dalam penegakan KEK. Pasalnya, Nongsa Digital yang digandang-gandang akan ditetapkan masih dalam proses pengajuan di Kementrian.

Meski demikian Johanes membenarkan ada beberapa kelengkapan yang harus di penuhu di Tanjung Sauh. Sehingga Tanjung Sauh menjadi KEK nomor dua setelah Galang-Batang (Bintan).

"Digital Nongsa masih dalam tahap pengajuan. Kalau Tanjung Sauh sudah melalui pembahasan rapat bersama dan sudah disetujui. Tapi ada beberapa kelengkapan yang harus dipenuhi," ujarnya.

Johanes menambahkan, ada tiga kegaiatan yang akan berlangsung di Tanjung Sauh. Yaitu, pelabuhan peti kemas, kawasan industri dan Jembatan Batam Bintan. Dalam pembangunan pelabuhan peti kemas akan dikejasamakan dengan pihak ketiga.

"Jadi yang kerjasamakan itu adalah pembangunan pelabuhan peti kemas. Kalau kawasan industri kita akan menarik indusri yang berada di China, Jepang dan Korea," ungkapnya.

"Industri itu sudah pada mau masuk, tapi sebelum masuk kita harus benahi dulu pelabuhannya dan Jembatan Batam-Bintan," jelas Johanes.

Meskipun demikian Johanes belum bisa mengungkapkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan dalam pembangunan di Tanjung Sauh. Pasalnya sejauh ini, masih dalam tahap studi final. "Belum bisa saya sampaikan. Nanti di hasil studi final," pungkasnya.

Editor: Dardani