Pelaku Penggarapan Lahan di KKOP Bandara Hang Nadim Pasrah Kebunnya Dibongkar
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 13-03-2018 | 16:02 WIB
kebun-bongkar1.jpg
Anggota Ditpam BP Batam bongkar lahan pekebunan di KKOP Hang Nadim Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hasibuan, penggarap lahan yang juga pemilik dari perkebunan tersebut sempat terkejut melihat kedatangan personil Ditpam BP Batam pada Selasa (13/3/2018). Namun ia akhirnya hanya dapat pasrah karena mengetahui perbuatannya menggarap dan berkebun di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah hal yang dilarang.

Tidak langsung melakukan pembongkaran, para petugas terlebih dahulu berdialog dengan pemilik perkebunan yang meminta agar diberikan kompensasi selama 4 hari karena masih ada beberapa tanaman yang akan segera panen.

"Baru juga tiga bulan, ini aku cuma nanam timun, kacang panjang, daun ubi, ama cabai. Aku juga tahu ini dilarang, tapi mau gimana lagi hitung - hitung kalo panen untuk bertahana hidup aja bang," ujar penggarap lahan, Hasibuan.

Hasibuan yang juga merupakan warga di kawasan perumahan liar (ruli) di kawasan Batam Center ini mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena mengetahui teman-temannya juga melakukan hal serupa di kawasan tersebut.

"Tahunya dari kawan, mereka juga menanam tuh di sebelah sana masih agak masuk lagi ke dalam hutan biar gak terlalu terciri," lanjutnya.

Mendapatkan keterangan dari Hasibuan, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah yang ditunjuk olehnya. Benar saja, para petugas kemudian kembali menemukan adanya lahan yang telah dibakar oleh oknum tak dikenal untuk kemudian akan dijadikan lahan perkebunan.

Kemudian petugas juga kembali menemukan adanya lahan yang sudah disiapkan, dan telah ditanami beberapa jenis tanaman, namun tidak terlihat dijaga oleh penggarap lahan nya.

Tidak jauh dari lokasi yang telah dibakar tersebut, rombongan kemudian mendapati adanya perkebunan yang telah ditanami oleh tumbuhan seperti pisang, nangka, pepaya, daun ubi serta mentimun. Dari sana petugas menemukan adanya dua orang petani yang mengaku bahwa mereka hanya bertugas menjada perkebunan tersebut.

"Kami hanya jaga lahan aja bang, ini juga ketemu petugas udah kesekian kalinya. Minggu lalu kami juga udah dikasih peringatan untuk meninggalkan lahan ini, tapi pemilik lahan masih suruh kami untuk jaga tanaman ini," ujar Parno.

Pria ini juga terlihat pasrah saat melihat para petugas kembali membongkar pondok, yang digunakan nya untuk beristirahat.

"Sebenarnya kemarin juga sudah dibongkar, tapi kami dirikan lagi untuk tempat istirahat sambil jagain ini. Ya memang bercocok tanam di sini juga salah, mau gimana lagi pasrah ajalah mas kalau sudah diminta ke luar. Tadinya juga bercocok tanam di sini itung-itung biar ada kerjaan mas," ungkapnya.

Editor: Yudha