Pemerintah Tingkatkan KUR Menjadi Rp 120 Triliun
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 22-02-2018 | 17:26 WIB
deputi-pembiayaan.jpg
Kepala Bidang Penjaminan Deputi Pembiayaan Kementrian UKM, Mohammad Hasyim dan Pimpinan Cabang Askrindo Batam, Gami Aji Libraga. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah terus menunjukkan keberpihakan kepada usaha mikro, kecil dan menegah untuk meningkatkan akses pada sumber pembiayaan. Untuk itu, ditargetkan alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bertambah menjadi sebesar Rp 120 Trilyun, yang sebelumnya tahun 2017 sebesar Rp 110 Trilyun dan penurunan suku bunga KUR menjadi 7% yang sebelumnya tahun 2017 sebesar 9%.

Hal ini dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka mendorong percepatan realisasi penyaluran KUR. Kepala Bidang Penjaminan Deputi Pembiayaan Kementrian UKM, Mohammad Hasyim menjelaskan hal tersebut di dalam penyelenggaraan Sosialisasi Permenko Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR di Radison Golf & Convention Centre Batam, Kamis (22/02/2018).

Untuk realisasi penyaluran KUR tahun 2018, di akhir bulan Januari Pemerintah telah menyalurkan Rp 8,157 triliun atau 63% melalui 41 Lembaga Keuangan Penyalur yakni 35 Bank, 4 Lembaga Keuangan dan 2 Koperasi dengan jumlah debitur 327.58 debitur.

"Itu masih data di awal bulan Januari saja untuk pelaku UKM di seluruh Indonesia. Sementara subsidi KUR yang telah dibayarkan pemerintah pada Tahun 2017 senilai Rp.3,57 triliun, dan untuk mendukung target penyaluran KUR pada tahun 2018 senilai Rp.120 triliun, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Subsidi KUR tahun 2018 senilai Rp.13,66 triiiun," ungkap Mohammad Hasyim.

Ia menambahkan, adanya Kementerian Koperasi dan UKM ditunjuk sebagai KPA Subsidi Bunga KUR berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 813/KMK.02/2016 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Dalam Rangka Pembayaran Belanja.

Namun ia juga menambahkab adanya penambahan biaya ini, serta subsidi dari Pemerintah Pusat juga dibarengi dengan perubahan peraturan.

"Jadi dengan adanya penambahan ini, Pemerintah meminta agar dana KUR lebih dapat dinikmati oleh para pelaku usaha kecil yang produktif," lanjutnya.

Para pelaku usaha kecil produktif ini sendiri, merupakan para pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perikanan seperti petani dan juga nelayan. Namun ia juga mengungkapkan, bahwa keputusan ini juga dibarengi dengan resiko yang membuat pihak perbankan merasa ragu.

"Dalam hal ini kami mengandeng Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan juga Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai pihak penjamin," tuturnya.

Bersamaan dengan itu, Pimpinan Cabang Askrindo Batam, Gami Aji Libraga menyatakan untuk mengatasi kecemasan dari pihak perbankan. Pihak nya telag menyiapkan sebuah sistem yang dapat digunakan oleh para petani dan nelayan yang mendapatkan bantuan KUR tersebut.

"Kita tau untuk usaha seperti itu dikategorikan keuntungan nya tergantung musim. Kita gambarkan seperti nelayan, mereka dapat keuntungan tidak sepanjang tahun dan mengikuti cuaca. Apabila sedang cuaca buruk, maka para nelayan bisa tidak mendapatkan hasil apapun. Hal ini tentu berpengaruh terhadap pengembalian pinjaman terhadap bank," paparnya.

Sampai dengan Januari 2018, Askrindo tercatat telah menjaminkan KUR sebanyak Rp 3,6 triliun, dimana Kepri mendapatkan Rp 16.5 milyar. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan Januari 2017 yang hanya sebesar Rp 600 miliar dan Kepri sebesar Rp 2.5 milyar

Askrindo optimistis dapat menjaminkan 50% dari total KUR yang disalurkan melalui perbankan di tahun 2018. Gami menambahkan Pemerintah telah meningkatkan target penyaluran KUR mencapai Rp 120 triliun. Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi penyerapan tahun lalu sebesar Rp 96,7 triliun.

Namun untuk Kepulauan Riau sendiri, ia memperhatikan bahwa masih kurangnya para pelaku usaha yang bergerak di bidang produktif.

"Walau wilayah kepulauan, nyatanya selama ini yang kami jamin sendiri hanyalah pelaku UKM yang bergerak di bidang perdagangan," katanya.

Untuk itu, kedepan nya dengan merencanakan mengandeng perbankan pihak nya akan mulai melakukan sosialisasi dan edukasi demi menggalakan para pelaku usaha yang bergerak di bidang produktif.

Editor: Dardani