Permenko No 11 Tahun 2017

Kemenko Perekonomian dan BNI Sosialisasikan Peraturan Penurunan Suku Bunga KUR di Batam
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 22-02-2018 | 16:38 WIB
kur-bni1.jpg
CEO BNI Wilayah Padang, Rahmad Hidayat memberikan mock up simbolis kepada debitur penerima KUR dalam acara sosialisasi Permenko No 11 Tahun 2017 di Hotel Radisson. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam rangka menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan lebih optimal pada tahun 2018, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia menggelar sosialisasi peraturan baru tentang KUR yang antara lain mengatur penurunan suku bunga KUR dari 9 % menjadi 7 %.

Aturan yang disosialisasikan adalah Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan KUR Bagi Pemerintah Daerah dan UMKM. Sebagai salah satu bank milik negara, BNI memberikan dukungan terhadap Percepatan Penyaluran KUR melalui sosialisasi tersebut di Hotel Radisson Batam, Kamis (22/2/2018).

Hadir dalam acara sosialisasi tersebut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir, Pemimpin BNI Wilayah Padang Rahmad Hidayat, dan Wakil Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil Sunarna Eka Nugraha. Peserta sosialisasi datang dari BNI, Bank BUMN lain, Perusahaan-perusahaan Penjamin Kredit, Pemerintah Daerah di Pulau Sumatera, dan pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Batam.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan suku bunga KUR diturunkan dari 9% menjadi 7% mulai tahun 2018. Pemerintah juga mengubah istilah KUR Ritel menjadi KUR Kecil. Aturan baru ini juga menetapkan adanya penyaluran KUR Khusus yaitu pemberian KUR melalui kelompok usaha yang bergerak di bidang perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat.

Untuk lebih mengoptimalkan penyaluran KUR tahun 2018, Kementerian Keuangan Republik Indonesia memanfaatkan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebagai database para debitur KUR di seluruh Indonesia. Tidak hanya menyediakan data, SIKP dapat digunakan sebagai sistem verifikasi subsidi bunga KUR.

"Percepatan penyaluran KUR di seluruh pelosok Indonesia juga mengharuskan adanya kontribusi Pemerintah Daerah. Hal yang sudah dan akan dilakukan Pemerintah Daerah juga dijelaskan dalam sosialisasi ini. Semuanya disinergikan demi optimalisasi penyaluran KUR," ucap Kiryanto.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan KUR secara simbolis kepada empat debitur KUR BNI, salah satunya Pengusaha Pembuatan Toge Joni Ong disertai kunjungan ke lokasi usahanya. Usaha Pembuatan Toge masuk ke dalam sektor produksi yang menjadi sektor prioritas dalam penyaluran KUR. Selain pengolahan, sektor produksi meliputi sektor pertanian, perikanan, dan jasa.

Untuk mencapai target KUR tahun 2018 sebesar Rp 13,5 triliun, BNI menyalurkan KUR kepada pemegang Kartu Tani di Jawa Timur. Jumlah pemegang Kartu Tani BNI yang berjumlah 1,4 juta orang akan menjadi potensi penyaluran KUR. Di samping itu, BNI telah mengembangkan kredit digital yang memudahkan proses pengajuan kredit oleh pelaku UMKM dan menambah sumber daya manusia untuk memprosesnya.

Kerahkan Agen 46

Tidak hanya cabang, kini Agen46 BNI telah dapat menjadi point of sales KUR. Proses penyaluran kredit sendiri tidak lagi hanya kepada perorangan, melainkan juga kepada komunitas-komunitas usaha dan supply chain debitur segmen korporasi dan menengah. BNI juga mendukung program pemerintah melalui kerjasama kementerian dan lembaga dalam rangka penyaluran KUR.

Sejak tahun 2007 hingga 2017, BNI telah menyalurkan KUR kepada 336.941 debitur dengan maksimal kredit sebesar Rp 38,79 triliun. Komposisi penyaluran KUR BNI tahun 2017 ke sektor produksi sebesar 41% telah sesuai dengan prioritas pemerintah dalam penyaluran KUR. Khusus di Provinsi Kepulauan Riau, BNI telah menyalurkan KUR kepada 2.385 debitur dengan maksimal kredit sebesar Rp 535 miliar. Mayoritas KUR BNI di Kepulauan Riau disalurkan pada bidang usaha perdagangan, jasa, dan industri pengolahan.

Editor: Yudha