Capella Honda Gelar Lomba Mewarnai Safety Ridding di TK Permata Cookies Baloi
Oleh : Suci Ramadhani
Sabtu | 13-01-2018 | 13:50 WIB
Safety-ridding-honda1.gif
Lomba mewarnai safety ridding di TK Permata Cookie Baloi. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim Safety Riding Capella Honda tetap komitmen melakukan edukasi safety ridding di tahun 2018.

Mengawali rangkaian program edukasi di tahun 2018 ini, tim Safety Riding Capella Honda menghelat event lomba mewarnai bertema keselamatan berkendara dengan peserta murid-murid TK Permata Cookies Baloi. Hal ini menandai dimulainya pelaksanaan program edukasi keselamatan berkendara di wilayah kerja PT. Capella Dinamik Nusantara, main dealer sepeda motor Honda wilayah Kepri.

Di tahun 2017 lalu, tim Safety Riding Capella Honda melaksanakan edukasi keselamatan berkendara ke 12 sekolah di semua jenjang pendidikan. Perusahaan dan instansi pemerintah maupun swasta pun turut serta pelaksanaan edukasi ini. Total ada 40 event yang terlaksana sepanjang tahun 2017 dengan jumlah peserta lebih dari 3600 orang.

Di TK Permata Cookies sendiri baru pertama kali ini menyelenggarakan event bertema safety riding. Kepala sekolah Permata Cookies Lamtiur Veronika Silaban, S.Pd sangat mengapresiasi kegiatan ini. Perempuan yang akrab disapa Vero ini menganggap kegiatan edukasi safety riding dengan lomba mewarnai ini berdampak positif terhadap pengetahuan anak-anak. "Mereka jadi mengenal safety riding sejak dini" katanya, Sabtu (13/1/2018).

Terpisah, Safety Riding Spv. CDN wilayah Kepri Budi Winarto mengatakan jika pemilihan metode edukasi dengan lomba mewarnai ini bertujuan mempermudah pemahaman anak-anak untuk mengenal rambu-rambu yang mungkin setiap hari mereka lihat di jalan saat pergi-pulang ke sekolah.

"Anak-anak seumuran ini biasanya mudah bosan jika melakukan suatu kegiatan dan Lomba mewarnai dengan gambar sederhana namun biasa mereka temui sehari-hari akan membuat mereka tak cepat bosan," jelasnya.

Di tahun 2018 ini tim Safety Riding Capella Honda menargetkan 44 event untuk dilaksanakan dengan fokus edukasi lebih banyak ke sekolah-sekolah terutama sekolah menengah. "Hal ini, mengingat masih tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar," tutupnya.

Editor: Yudha