Gagalkan Rencana Serangan ISIS ke Katedral, CIA Bantu Rusia
Oleh : Redaksi
Senin | 18-12-2017 | 09:50 WIB
katedral.jpg
Diduga, para militan ISIS berencana melancarkan serangan terhadap katedral kazan di St. Petersburg (Sumber foto: Getty Creative Stock)

BATAMTODAY.COM, Rusia - Dinas rahasia AS, CIA membantu dinas keamanan Rusia menggagalkan serangan terhadap katedral Kazan St Petersburg, dengan memberikan informasi penting, kata para pemimpin AS dan Rusia.

Gedung Putih dan Kremlin mengabarkan, Presiden Vladimir Putin menelepon Donald Trump untuk menyampaikan terima kasih atas informasi itu.

Serangan tersebut diduga direncanakan untuk dilakukan pada hari Sabtu lalu, kata pihak Rusia.

Pernyataan Gedung Putih mengatakan 'para teroris' ditangkap sebelum melancarkan serangan 'yang bisa membunuh banyak orang.'

Dinas rahasia Rusia FSB mengatakan telah menahan tujuh anggota sel pendukung kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan menyita sejumlah besar bahan peledak, senjata dan bahan bacaan ekstremis.

Sel tersebut berencana melakukan serangan bunuh diri pada hari Sabtu di sebuah lembaga keagamaan dan membunuh warga, kata pernyataan FSB itu.

Dalam pernyataan hari Minggu, Kremlin menyebut bahwa saat digrebek, kelompok itu sedang mempersiapkan serangan bom terhadap katedral dan beberapa tempat umum lainnya di kota kedua terbesar Rusia itu.

Putin mengatakan kepada Trump bahwa dinas rahasia Rusia akan pula berbagi informasi mengenai ancaman teror kepada dinas rahasia AS, tambahnya.

Badan intelijen AS, termasuk CIA, yakin bahwa Rusia berusaha mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun lalu untuk mendukung Trump - tuduhan yang ditolak oleh kalangan Partai Republik.

Sebuah penyelidikan sedang berlangsung terhadap kemungkinan adanya keterlibatan tim kampanye Trump dengan Rusia.

Adapun Trump sendiri menyangkal sepenuhnya tudingan kolusi dengan Rusia. Ia beberapa kali berbicara tentang pentingnya kerja sama 'secara konstruktif.'

Percakapan hari Minggu antara kedua presiden tersebut merupakan kedua kalinya kedua pemimpin berbicara dalam sepekan kemarin.

Kamis lalu mereka berbicara membahas Korea Utara dan Trump mengucapkan terima kasih kepada Putin "yang mengakui kinerja ekonomi Amerika yang kuat" dalam konferensi pers tahunannya, kata Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan bahwa dalam percakapan telepon hari Minggu kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama informasi teror itu adalah "contoh tentang hal positif yang dapat terjadi ketika negara kita bekerja sama".

Bulan April lalu, sebuah ledakan pada sistem metro di St Petersburg membunuh setidaknya 13 orang dan diyakini dilancarkan oleh para jihadis.

Kepala Dinas Rahasia Rusia FSB, Alexander Bortnikov mengatakan, sepanjang tahun 2017 mereka telah menggagalkan 18 serangan teroris,

Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita Itar-Tass, Bortnikov mengatakan bahwa gerilyawan Rusia yang kembali dari Suriah untuk bertempur bersama ISIS menimbulkan ancaman nyata bagi Rusia.

Sumber: BBC
Editor: Udin