Utang Luar Negeri RI di Oktober Rp4.634 Triliun
Oleh : Redaksi
Senin | 18-12-2017 | 09:02 WIB
utang2.jpg
Utang luar negeri Indonesia paling besar berasal dari Singapura, Jepang, dan China yang mencapai US$97,27 miliar atau sekitar Rp1.320 triliun (Sumber foto: Aktual.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia hingga Oktober 2017 mencapai US$341,52 miliar atau sekitar Rp4.634 triliun (kurs Rp13.570 per dolar AS). Total ULN tersebut turun tipis dibandingkan posisi September 2017 sebesar US$344,66 miliar atau sekitar Rp4.677 triliun, tetapi masih tumbuh 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan statistik ULN Indonesia yang dirilis BI, penurunan ULN Oktober dibanding bulan sebelumnya, terutama didorong oleh penurunan ULN pemerintah dari US$172,38 miliar menjadi US$169,78 miliar. Sementara itu, ULN korporasi di periode yang sama tercatat turun dari US$168,75 miliar menjadi US$168,31 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menjelaskan, berdasarkan jangka waktu asal, struktur ULN Indonesia pada akhir Oktober 2017 masih aman karena tetap didominasi ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang tercatat masih mengambil porsi 86,3 persen dari total ULN.

"Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan," ujar Aguman dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/12).

Agusman menjelaskan, pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77 persen, relatif sama dengan pangsa bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2016.

Di sisi lain, berdasarkan negara asalnya, ULN Indonesia paling banyak diperoleh dari Singapura sebesar US$52,99 miliar, Jepang sebesar US$28,6 miliar dan China sebesar US$15,68 miliar. Kendati China menempati posisi ketiga, tetapi trennya sejak 2014 lalu terus meningkat signfikan, sedangkan utang dari Singapura dan Jepang justru menghadapi tren penurunan.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Oktober 2017 tetap terkendali," terang Agusman.

Terkendalinya utang luar negeri Indonesia menurut dia, tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara yang setara dengan Indonesia.

Ia menambahkan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin