Dihantam Angin, Kapal Kargo KLM Hak Bersama Tenggelam di Perairan Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 21-09-2017 | 20:02 WIB
abk_kapal_karam.jpg
Inilah ABK Kapal Kargo KLM Hak Bersama yang tenggelam di Perairan Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kapal Kargo KLM Hak Bersama yang biasa dimanfaatkan sejumlah pengusaha untuk membawa barang ke Anambas, tenggelam di titik koordinat 02 derajat 17' 502 N 105 derajat 5' 000 E atau 16 mil menuju Pulau Tokong Malang Biru, Kabupaten Anambas. Diduga, kapal kargo itu tak kuasa menahan hantaman angin dan cuaca buruk.

Kapolsek Letung, Iptu Roswandi, menyampaikan, dari keterangan yang diterima pihaknya, kapal kargo itu berangkat dari Pelantar 2 Tanjungpinang menuju Tarempa hari Senin (18/9/2017) lalu, sekitar pukul 23.45 Wib.

Berkisar 15 jam berlayar, atau tepatnya 16 mil dari Pulau Tokong, kata Roswandi, tiba-tiba terjadi cuaca buruk, dengan angin yang kencang dan gelombang tinggi.

"Angin kencang dan gelombang tinggi membuat kapal tidak seimbang, dan mesin kapal langsung mati. Posisi kapal sudah miring ke kanan dan langsung diterpa gelombang sehingga kapal terbalik dan tenggelam," tutur Kapolsek Roswandi menirukan keterangan ABK kapal, Kamis (21/9/2017).

Roswandi menambahkan, sebelum kapal tenggelam, para ABK telah mengikat fiber kosong untuk dijadikan pelampung. Dan diperkirakan para ABK telah mengapung selama 33 jam di air untuk menyelamatkan diri.

"Kamis pukul 03.00 WIB tadi, nelayan yang melihat para ABK mengapung-apung langsung menolong para ABK dan membawa ke Puskesmas Letung karena kondisi sudah lemah. Dan syukur, semua ABK selamat. Mereka tiba di Puskesmas berkisar pukul 10.25 WIB," terangnya.

Adapun identitas ABK kapal kargo KLM Hak Bersama, sebagai berikut:

  1. Amran, 56 tahun, alamat: Jl. Tanjung Tarempa (Nakhoda)
  2. Ilham, 38 tahun, alamat: Antang Tarempa (ABK)
  3. Celi, 32 tahun, alamat: Mengkait (ABK)
  4. M. Zen, 56 tahun, alamat: Kampung Bugis Tanjungpinang (ABK)
  5. Kadir, 54 tahun, alamat: Jl. Potong lembu Tanjungpinang (ABK).

Kerugian ditafsir berkisar Rp 500 juta, karena kapal penuh berisi berbagai macam kebutuhan pokok. Dan kuat dugaan, kapal tersebut over kapasitas.

Editor: Dardani