Minta Ditertibkan yang Ilegal

Pemda Berharap Kontribusi dari 40 Kabel Optik yang Melintasi Perairan Anamabas
Oleh : Fresy Silalahi
Sabtu | 09-09-2017 | 11:50 WIB
kabel-optik.gif
Ilustrasi pemasangan kabel optik bawah laut.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas mengetahui kabel serat optik internasional membentang di Perairan Anambas sejak tahun 2012 lalu. Dari 40 kabel tersebut, rata-rata memiliki kapasitas 4 terabyte hingga 55 terabyte.

"40 kabel serat optik itu dimiliki berbagai negara, yakni Singapura, Cina, Amerika, Korea, Malaysia, Jepang dan lainnya. Rata-rata dari Asia tetapi ada juga dari Eropa, dan ini kami ketahui sejak tahun 2012," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Jeprizal, Sabtu (9/9/2017).

Jep, sapaan akrab Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik ini, menerangkan, keinginan Pemda terkait 40 kabel yang membentang di Perairan Anambas yakni adanya kontribusi pemilik kabel ke daerah.

"Selama ini kita hanya menonton saja. Sementara banyak kabel serat optik yang membentang di perairan Anambas. Kita sedang mencari regulasi untuk mendapatkan PAD dari sana," terangnya.

Terkait legalitas 40 kabel fiber optik tersebut, Jep mengatakan, tidak seluruhnya kabel tersebut ilegal. "Ada sebagian yang mempunyai perizinan lengkap, tetapi ada juga yang tidak. Ini yang perlu ditertibkan. Mengingat daerah kita di pulau terdepan dan perbatasan, tidak tertutup kemungkinan adanya ancaman dari luar," ujarnya mengakhiri.

Sebanyak 40 kabel serat optik yang membentang di perairan Anambas, di antaranya Tata TGN-Intra Asia, Asia Pacific Gateway, Asia Submarine Cable Express/Cahaya Malaysia, Asia Pacific Cable Network, Asia-America Gateway, Southeast Asia Japan Cable, Eastern Telecom, Bharti Airtel, Singtel, Google, Yahoo, Viettel, CAT Telecom, TATA Communication, Changhua Telecom, Starhub, PLTD, Korea Telecom, Telekom Malaysia, LG U+, Telstra, France Telecom, Reach Telecom, BT, China Mobile, KDDI America, Soft Bank Telecom, Verizon, PCCW, China Unicom, BIG Telecom, NTT, New Zeland Telecom, Cable Wireless, NWI.

Editor: Gokli