Pembauran Kebangsaan Pemersatu Bangsa
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 26-08-2016 | 09:38 WIB
indrasafitri.jpg

Indra Syahputra saat memberikan pemahaman Pembauran Kebangsaan kepada masyarakat,dan panguyuban di Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Bakesbangpol PBD) Kabupaten Kepulauan Anambas menyelenggarakan Rapat Koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan(FPK) di Aula Gedung Tarempa Beach,Kamis (25/08/2016).

 

Dalam Rakor tersebut, Bakesbangpol Anambas mengundang narasumber dari Bakesbangpol Provinsi Kepri, untuk memberikan pemahaman tentang Pembauran Kebangsaan sesuai dengan Permendagri nomor 34 tahun 2006, kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) Bakesbangpol, Indra Syah Putra mengungkapkan, pembauran kebangsaan sesuai dengan Permendagri no 34 tahun 2006,adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis melalui interaksi sosial budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas rasa, suku dan etnis masing-masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).

"Dalam penjelasan itu,kita semua yang berada disini sama,tanpa membeda-bedakan ras,suku,dan etnis. Kita juga diminta untuk hidup rukun,damai tanpa ada perselisihan di NKRI ini. Seperti kata pepatah,dimana kita berpijak disitu langit dijunjung," ujar Indra, Kamis (25/08/2016).

Indra menjelaskan, melalui FPK diharapkan dapat menjaring aspirasi masyarakat dibidang pembauran kebangsaan, pemuka adat,suku dan masyarakat.

Dia mengakui,sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dari permasalahan. Hal tersebut dapat diatasi melalui audiensi dan mencari solusi. Namun‎,yang membuat prihatin dijaman sekarang,lanjutnya,rasa ego yang berlebihan dan semakin memudarnya toleransi,membuat kerap terjadi konflik.

"Di saat seperti inilah kita harus berperan,perlu meningkatkan fungsi FPK sebagai wadah komunikasi,koordinasi dan fasilitasi penguatan pembauran kebangsaan,sehinggaa membentuk kehidupan yang rukun dan damai. Jangan sempat identitas ras, suku,kebudayaan dan agama hilang. Coba lah untuk berbaur dengan masyarakat sekitar,sehingga terjalin komunikasi yang baik," tegasnya.

Sementara itu, Perwira Penghubung Kodim 0318 Natuna, Kapten Kav Harioko juga menyampaikan sesanti (nasihat) Bhineka Tunggal Ika‎ merupakan kebebasan bagi semua warga bangsa untuk mengembangkan kebudayaan, adat, tradisi, agama dan bahasa.

Dia juga berharap, masyarakat menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, agar konflik dapat dihindari.

"Kita semua satu didalam NKRI ini, mari kita bersama-sama memperkuat persatuan dan hubungan yang harmonis. ‎Jangan dihilangkan rasa solidaritas, keadilan, gotong royong dan kepercayaan, agar tidak terjadi perpecahan masyarakat. Kita tidak perlu lagi berjuang mengangkat senjata,seperti para pejuang kemerdekaan, tetapi cukup berjuang melakukan pembauran kebangsaan secara bulat, utuh dan menyeluruh dengan segenap hati, jiwa dan raga," ucapnya.

Editor: Dardani