Nelayan Pulau Jemaja Anambas Keluhkan Pengelolaan SPBUN
Oleh : Fredy Silalahi
Jum\'at | 09-03-2018 | 12:50 WIB
spbun-3.jpg
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Pulau Jemaja, Kabupaten Anambas. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Pulau Jemaja kembali mengeluhkan pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN). Pasalnya, masyarakat menduga ada permainan antara pengelola (PT Airsena Jaya) dengan agen minyak.

"?Kuota minyak di SPBUN tidak sesuai dengan yang diangkut oleh pengelola. Karena kami pernah melihat, minyak sudah terlebih dahulu dioper dari kapal pengangkut menuju kapal agen. Sehingga kuota di SPBUN jelas berkurang," kata Rahman, salah satu warga Jemaja, Jumat (9/3/2018).

Rahman juga menegaskan bahwa masyarakat pernah dimintai rekomendasi dari Camat maupun Kepala Desa untuk membeli minyak di SPBUN. "Nelayan harus mendapat surat rekomendasi dari Camat atau Kepala Desa agar bisa membeli minyak di SPBUN. Sementara SPBU itu sudah jelas untuk nelayan," kesalnya.

Salah satu staf Camat Jemaja, Mudahir mengakui, pengelola SPBUN telah mengantongi data nelayan dan agen. "Ada ratusan data nelayan yang kita berikan kepada pengelola SPBUN agar penyaluran BBM itu bisa merata," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Anambas, Usman mengatakan, kuota untuk SPBUN telah direstui oleh Pertamina sebanyak 70 Kiloliter.

"Sebelumnya pengelola mengusulkan 100 Kiloliter kuota solar per tahun. Namun yang direstui hanya 70 Kiloliter saja. Kami rasa ini cukup untuk memenuhi solar di Pulau Jemaja. Karena kuota SPBUN itu tersendiri dan kuota agen premium dan minyak solar (APMS) juga tersendiri. Kuota APMS di Anambas sekitar 370 kiloliter pertahun," katanya.

Usman mengakui, pihaknya menempatkan salah satu staf untuk melakukan pengawasan BBM disetiap APMS. "Memang di Jemaja tidak ada pengawas, yang ada hanya APMS saja. Untuk memastikan keluhan masyarakat, kita harus turun ke lapangan. Kita juga ada mendengar keluhan masyarakat yang kehabisan BBM, tetapi kita hubungi pengelola SPBUN tidak ada respon," jelasnya.

Editor: Gokli